Mencintai Rasulullah SAW
Jika Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW maka dapat ditarik kesimpulan tentang posisi kemuliaan laki-laki tampan penutup para rasul itu. Lantas wajarlah sebagaimana termaktub dalam surat Al Ahzab ayat 56, kaum muslim diperintahkan untuk senantiasa bershalawat padanya.
Tak hanya manusia,pohon dan binatang pun, dikabarkan bershalawat kepada Beliau. Mereka yang sehari-hari tak pernah kita ketahui bercakap dan berkata-kata itu mengakui dan mengetahui kedudukan Nabi Muhammad SAW. Imam Bukhari dan Imam Muslim pernah meriwayatkan sebuah hadist dari Abdullah bin Masud bahwa sebatang pohon pernah menghampiri Rasulullah SAW ketika sesosok jin berkata kepada Nabi SAW.
“Siapa yang akan bersaksi untukmu?” ujar jin itu.
Nabi lalu menjawab :”Pohon ini. Kemarilah,wahai pohon!” lantas pohon kayu itu datang dengan mencabut akar-akarnya seaya mengeluarkan suara yang berisik.
Hajar Aswad yang ada di Ka’bah,sebagaimana diberitakan hadist riwayat Imam Muslim, diakui Nabi adalah satu batu di Mekah yang tak pernah absen menyalaminya. AlBaihaqi juga meriwayatkan hadist dari Jabir bin Abdullah bahwa jika nabi berjalan maka setiap batu dan pohon yang dilewatinya bersujud memberi penghormatan padanya.
Dalam sebuah hadist dengan sanad yang kuat dari Abu Hurairah melalui periwayatan Ibnu Hanbal,dikisahkan pula bahwa Nabi pernah masuk dalam satu taman dan beberapa ekor unta yang ada dalam taman itu bersujud pada beliau. Kisah serupa juga terdapat dalam hadist riwayat Tsa’labah bin Malik,saat Nabi memanggil salah satu unta dan unta yang dipanggil Nabi lantas sujud sampai mulutnya menyentuh tanah. Lalu Nabi bersabda : “Tidak ada sesuatu diantara langit dan bumi yang tidak tahu bahwa saya adalah Rasulullah kecuali mereka yang ingkar dari kalangan jin dan manusia.”
Hanya jin dan manusia yang ingkar yang tak mengakui kenabian Rasulullah. Dua golongan inilah yang senantiasa memalingkan hatinya dari kenyataaan bahwa Rasulullah adalah utusan Allah yang hak. Kaum kafir Quraisy yang terus-menerus berusaha membunuh Rasulullah adalah termasuk daripada mereka. Mereka juga kerap menghina dan merendahkan Nabi SAW serta melancarkan fitnah keji padanya.
Banyak sekali contoh yang diceritakan sejarah bagaimana cara mencintai dan menghormati Rasulullah SAW. Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. menunjukkan cintanya kepada Rasulullah SAW dengan mengambil resiko kehilangan nyawanya saat bersedia menggantikan Rasulullah SAW berbaring di dipannya ketika pemuda-pemuda terpilih quraisy dengan pedang terhunus sudah mengurung rumah Rasulullah SAW untuk membunuhnya. Demikian pula Umar bin Khatab ra. yang selalu berada digaris depan untuk membelanya,juga Abu Bakar yang selalu setia mendampinginya di segala kondisi.
Kita dapat mengambil perbandingan dari itu semuanya, sebagimana dulu Abu Bakar pernah berujar kepada Nabi saat ia melihat seekor biri-biri sujud kepada Beliau, “Wahai Rasulullah,(sesungguhnya) kami lebih wajib bersujud (mentaati) kepadamu dibanding biri-biri itu.”
Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar